PENDAKIAN
Gunung Merapi merupakan gunung teraktif di Indonesia yang terletak di Sleman Yogyakarta dan Boyolali ini, membawa cerita tersendiri dalam hidup saya. Gunung merapi terakhir meletus pada tahun 2010 dengan intensitas yang cukup besar dan meyebabkan sang empunya gunung “Mbah Marijan” meninggal karena dahsyatnya wedus gembel. Panggal 27-27 Agustus atas izin Allah saya berhasil menginjakan kaki saya di puncak gunung merbabu, dari puncak terlihat gugusan-gugusan gunung sepanjang mata memandang, mulai dari lawu, sumbing, sindoro, prau, dan yang paling dekat ialah merapi. Ya, merapi entah mengapa seolah memanggilku untuk bisa berdiri disana. Setelah tercipta wacana yang harus di realisasikan pada tanggal 13 September 2014 aku dan teman-teman saya ber 13 akan mencoba menyelesaikan visi yang telah kami wacanakan.
Sabtu siang aku mulai menyiapkan barang-barang yang mau dibawa seperti makanan, peralatan-peralatan, obat-obatan dan lain-lain. Setelah semua siap saya segera bergegas menuju kos temen yang dijadikan tempat untuk berkumpul. Sesampainya dikosan ternyata orang yang mau ikut mendaki ternyata 11 orang jadi 12 orang sama saya apalagi ada temen juga yang ikut lagi. Saat itu kami mulai cek barang masing-masing apakah sudah lengkap apa belum, setelah semuanya lengkap kami mempersiapkan berangkat dengan mnggunakan kendaraan roda 2 karena menyesuaikan kantong kami sebagai mahasiswa/ anak rantauan. Sebelum berangkat kita berdoa dan sebelum perjalanan dimulai salah satu dari kami (faizul) mengingatkan bahawa kami dilarang meninggalkan sesuatu kecuali jejak, jangan mengambil sesuatu kecuali gambar (foto) dan jangan membunuh apapun kecuali waktu.
Kami beranggotakan 12 orang memulai start dari kota istimewa, pastinya tau dong kota istimewa itu mana? kota istimewa yaitu kota Yogyakarta. Jam 16.30 kami mulai berangkat, masih berjalan kira-kira seperempat jam ternyata ada yang kehabisan bensin, tapi itu tak mematahkan semangat kami untuk menginjakkan kaki dimerapi, kemudian kami melanjutkan perjalanan satu jam kemudian kami sampailah di magelang kota, kami menunggu teman yaitu lutfi, setelah dia datang kami langsung gaspolo menuju ke jalur new selo disepanjang jalan langitpun mendung seperti mau menjatuhkan airnya, tetapi sesampainya dibasecamp ternyata cerah dan tak berawan sedikitpun, sehingga menambah semangat kami karena perjalan yang akan kami lalui tidak akan terhalang oleh kabut. Sesampainya di basecam kami solat maghrib dan isya’ sembari beristirahat untuk mengembalikan tenaga yang terkuras dalam perjalanan selama 2 jam.
Sekiranya sudah cukup beristirahat kami membayar retribusi dan mengisi data diri serta melengkapi sayarat-syarat yang kurang dan repecking barang bawaan kami, retribusi tersebut sebesar Rp 10.000,00 perorangnya. Jam 19.30 kami memulai perjalanan dari new selo kami berjalan perlahan tapi pasti karena kami baru pertama kali naik gunung merapi diperjalanan kami sering break, disela sela perjalanan kami selalu terhibur dengan tingkah dari salah satu dari kami , dan sebenernya kami semua belum saling kenal sebelumnya. Di sepanjang jalan, kanan kiri kami adalah ladang tembakau milik penduduk sekitar, setelah 30 menit perjalanan kami mulai memasuki kawasan hutan dengan jalan yang berdebu tetapi apabila hujan menjadi sangatlah becek dan licin, 1jam 30menit berlalu setelah melewati hutan yang lebat sampailah kami dipos 1 yang di tandai tugu setinggi kurang lebih 1,5 meter.
Kami pun melanjutkan perjalanan, perjalanan selanjutnya jalannya mulai berbatu dan terjal sehingga kami harus sangatlah berhati-hati supaya kaki kami tetap tidak terluka karena batu-batu tersebut, ini track yang menurut kami paling berat apalagi beban yang berada di pundak juga berat, sesekali salahsatu dari kami mengeluhkan akan hal itu tetapi selalu ada penyemangat dari teman teman yang lain, sungguh luar biasa kekeluargaan di antara kami di dalam perjalanan, yang sebelumnya tidak kenal maka berubah menjadi teman akrab yang seolah takkan terpisahkan maka benar ada pepatah bilang “mendakilah maka kamu akan menemukan temanmu”. Di tengah perjalanan kami tercengang oleh indahnya bulan di lagit beserta bintang bintangnya, bulan itu tak seindah yang kami lihat sebelumnya, sungguh bahagianya hati ini bisa melihat bulan yang begitu bagusnya.
Kami berjalan begitu lama karena jalan yang begitu terjal, setelah berjalan selama 2 jam sampailah di pos 2, kami hanya berhenti sejenak untuk melepas dahaga dan mengambil nafas karena terengah-engah kecapekan, karena begitu ramainya dipos 2 kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan, dengan jalan yang masih berbatu kami tetap tak menyerah untuk menuju puncak, waktu terus berlalu saat jam menunjukkan pukul 23.00 maka kita putuskan untuk berhenti dan membangun tenda, karena sudah terlalu larut malah dan untuk beristirahat untuk pendakian selanjutnya, setelah tenda berdiri akupun mulai mempersiapkan peralatan masak dari kompor, nesting dan gas, saya mulai memasak berhubung kami hanya membawa mie instan dan hanya itulah makanan kami. Namun sebagian dari kami tidak makan mereka memilih untuk langsung tidur dikarenakan sudah terlalu capek. Dan seperti biasa makanan saya yang menghabiskan, jam 23.30 saya mulai memejamkan mata saya dengan faizul, lutfi dan joko memutuskan untuk tidak tidur di dalam tenda karena terlalu sempit, dengan matras dan sleeping bag pun sudah cukup membuat badan ini terasa hangat.
Jam 4.30 mulai terdengar suara-suara dari teman-teman dan pendaki lain yang akan melakukan summit attack untuk menikmati sunrise, dan suara-suara itu membangunkan saya dari tidur. Namun saya memutuskan untuk melanjutkan tidur karena badan masih terasa begitu dinginnya, jam 5.30 saya hanya berempat karena yang lain sudah mulai melanjutkan jalan terlebih dahulu. Kami berjalan perlahan sambil menikmati pemandangan dan saya pun kaget karena ada sms masuk dan ternyata ada sinyal. Satu jam perjalanan sampailah di pasar bubrah kami bergabung sama teman yang berangkat terlebih dahulu, disitu kami bimbang antara mau melanjutkan menuju puncak yang paling tinggi ataukah tidak, dan kami pun memutuskan untuk tidak ke puncak hanya satu dari kami yang menuju puncak itupun hanya setengah perjalanan. Sebagian dari kami menuju puncak yang berada di sebelah kiri puncak tertinggi itu.
pemandangan yang begitu indah membuat hati begitu senangnya, begitu luarbiasa ciptaaNya, dalam hati saya berkata “sungguh indan ciptaan ini sehingga saya ingin mengelilingi gunung-gunung di Indonesia dan memijakkan kaki di puncaknya”. Di situlah kita berfoto foto ria, sebagian dari kami di puncak memisah karena mau mencari pemandangan yang bagus untuk berfoto foto sampai lupa tidak foto bersama sama. setelah jam 8 kami mulai kembali ke tenda untuk masak dan makan, disela sela candaan sembari menunggu masakan kami saling bercengkerama dan mengobrol tentang pengalaman mendaki gunung merapi ini, sungguh luarbiasanya kami dapat mendaki merapi walaupun tidak ke puncak tertingginya, dan menurut saya lumayan juga seorang yang beulm pernah naik gunung sama sekali akan tetapi mampu ke merapi, setelah masakan udah selesai dimasak ternyata tumpah akibat salahsatu teman kami tidak kuat memegang nestingnya diakibatkan terlalu panas. Dan kamipun masak kembali, setelah makan kami mulai packing dan mulai membongkar tenda yang semalam kami dirikan, dan tidaklupa mengemasi sampah untuk dibawa turun supaya gunung merapi senantiasa bersih dari sampah.
Pukul 09.30 kami mulai berjalan untuk turun. Dalam perjalanan terkadang kami menyempatkan untuk berfoto foto, hanya sesekali saja kamii break gak kaya pas naiknya, hampir pos 1 salah satu temah terpeleset dan jatuh, tetapi tak apa apa, tak lecet sedikitpun, berjalan terus dan sesekali lari agar cepat sampai di basecamp. Tepat pukul 11.30 kami sampai di new selo di area new selo.
kami istirahat dan melihat disekitar banyak muda mudi yang berpasangan sembari menikmati pemandangan gunung merbabu dan merapi, kami hanya terdiam dan membayangkan seandainya kami dapat membawa pasangan, tetapi mustahil karena kami adalah orang orang yang tak berpasangan, kamipun melanjutkan turun ke basecamp untuk istirahat sejenak dan menghabiskan sisa-sisa bekal kami. Setelah kiranya cukup kami pun melanjutkan perjalanan menuju kota istimewa. Jam 14.30 sampailah kami di kota yogyakarta membawa cerita, pengalaman dan kenangan dari merapi, terimakasih merapi kamu menjadi inspirasiku untuk menjelajan negeri ini, Indonesia.
Mungkin cukup sekian cerita pengalamanku semoga bermanfaat, salam dari kami mahasiswa UIN sunan kalijaga Yogyakarta.
Sumber:http://pendakigunung.org/?p=328
Tidak ada komentar:
Posting Komentar